Begini Cara Menggunakan Kartu Kredit dengan Bijak dan Tepat
Yang Perlu Dilakukan..............
1. Tetapkan bujet
Bujet belanja per bulan harus tersedia agar kita punya patokan untuk mengamankan keuangan. Misalnya pendapatan Rp 10 juta. Sisihkan Rp 4 juta untuk ditabung. Rp 6 juta sisanya bisa dipakai untuk belanja, termasuk dengan menggunakan kartu kredit.
Adapun belanja dengan kartu kredit juga wajib diberi batas. Dalam hal ini bank telah membantu dengan menetapkan limit. [Baca: Limit Kartu Kredit itu Asalnya Dari Mana Sih?]
Tapi sebaiknya kita juga menetapkan limit sendiri di bawah limit dari bank, sehingga lebih berdisiplin dalam menggunakan kartu kredit itu untuk belanja.
2. Pahami syarat dan ketentuan
tumpukan kertas syarat dan ketentuan
Kalau biasanya pagi baca koran, nah, sekarang ganti baca dokumen syarat dan ketentuan biar cepet paham.
Ini yang biasanya luput dari perhatian. Syarat dan ketentuan mutlak dibaca dan dipahami dengan teliti agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari.
Banyak kasus di lapangan pemilik kartu kredit mencak-mencak sampai menulis surat pembaca di media massa karena merasa dibebani “biaya siluman” atas bunga dalam tagihannya. Padahal penghitungan bunga itu sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan bank tersebut. [Baca: 5 Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Terhadap Bunga Kartu Kredit]
Selain itu, pastikan kita mengetahui besaran biaya tambahan yang harus kita bayar, seperti denda keterlambatan, biaya penarikan tunai, dan biaya-biaya lain. Dengan begitu, kita bisa berpikir dua kali sebelum menggunakan kartu kredit untuk keperluan yang mendatangkan biaya tambahan.
3. Sebisa mungkin bayar penuh
Meski ada pilihan membayar minimum tagihan yakni 10 persen dari total tagihan, usahakan membayar penuh tagihan setiap bulan. Ini berguna untuk menjaga cashflow atau aliran masuk-keluar duit di rekening tetap lancar.
Pembayaran minimum menyebabkan datangnya tagihan yang lebih besar pada bulan berikutnya. Soalnya ada bunga yang jika dihitung-hitung lumayan besar juga.
Akan lebih membahayakan kalu setiap bulan membayar jumlah minimum saja. Itu artinya kita sedang menggali kubur sendiri. Pada waktunya kita akan terkubur oleh utang yang terus menumpuk. [Baca: Kebiasaan Bayar Kartu Kredit Bisa Bikin Celaka]
4. Teliti tagihan
tagihan kececeran
Kata orang banyak tagihan banyak rezeki..katanya, lho
Banyak pengguna kartu kredit yang membayar begitu saja tagihan begitu mendapat surat tagihan dari bank. Padahal seharusnya mereka memeriksa dulu tagihan itu. Siapa tahu ada biaya transaksi yang tak kita lakukan tapi dibebankan di tagihan kita. [Baca: Tagihan Bulanan Kartu Kredit: Angka-angka Itu Maksudnya Apa Sih]
Dengan bersikap teliti, kita sekaligus memastikan tidak menjadi korban penyalahgunaan kartu kredit oleh orang lain, terutama pihak internal bank. Jika ada kejanggalan dalam tagihan, segera hubungi bank pada hari itu juga untuk melakukan komplain.
Dont’s alias yang Jangan Dilakukan
1. Membiarkan outstanding balance tak terbayar
Outstanding balance muncul saat kita tak membayar penuh tagihan dalam suatu bulan. Pada bulan berikutnya, akan muncul outstanding balance sejumlah tertentu. Jika pada bulan itu kita lagi-lagi tak membayar penuh, utang ini bakal membengkak di bulan selanjutnya. [Baca: Aduh Masuk Blacklist BI atau Enggak Ya? Kalalu Iya, Gimana Keluarnya?]
Jika kita memang tak bisa membayar penuh tagihan bulan ini, usahakan melunasinya pada bulan berikutnya. Sebab bunga outstanding balance ini bisa tumbuh dengan cepat melampaui limit kartu kredit bila dibiarkan lama tak terbayar lunas.
2. Bertransaksi mendekati limit kartu kredit
Rumus umum menjaga kartu kredit tetap sehat adalah maksimal menggunakan 70 persen dari limitnya. Misalnya limit kartu kredit Rp 10 juta. Usahakan setiap bulan maksimal bertransaksi Rp 7 juta dengan kartu kredit itu.
kartu kredit maxed out
Kartu kredit banyak sama kayak punya istri banyak, harus adil kalau gak mau dibikin ribet
Akan lebih baik lagi jika tidak sampai Rp 7 juta. Ini berguna untuk mencegah terjadinya over limit.
Jika kita misalnya telah memakai Rp 9 juta sebelum tanggal tagihan dan tiba-tiba ada keperluan mendesak yang mengharuskan pemakaian kartu kredit sebesar Rp 2 juta, artinya kita harus melanggar batas kartu kredit. Karena itulah sebaiknya kita tak bertransaksi mendekati limit.
[Baca: Sebelum Mengajukan Kartu Kredit Wajib Banget Ajukan Pertanyaan Penting Ini]
3. Memperlakukannya sebagai dana cadangan
Meski fungsi kartu kredit bisa dijadikan dana cadangan, sebaiknya buang jauh-jauh pemikiran itu. Kartu kredit hanyalah alat pembayaran yang memudahkan transaksi tanpa uang cash.
Jika hendak memakainya untuk keperluan darurat dalam jumlah besar, pastikan bisa melunasinya saat tagihan datang. Jika tak bisa memastikan, lebih baik gunakan pilihan lain, seperti mengajukan kredit tanpa agunan (KTA) ke bank.
4. Malu mengkonsultasikan kesulitan keuangan
Jika kondisi keuangan sedang tak baik sehingga sulit membayar tagihan, tak perlu malu mendatangi bank penerbit kartu kredit untuk berkonsultasi. Pihak bank bisa membantu mengatur rencana pembayaran tagihan lewat negosiasi.
Jika keuangan tengah parah, kita bisa mencari perencana keuangan untuk meminta solusi. Intinya, jika terjadi masalah keuangan yang membuat tagihan tak terbayar, tak perlu malu menceritakan kesulitan itu. Jangan malah menganggapnya remeh dan menutup-nutupi.
meme kabur dari utang
Kalau bisa bayar utang pakai janji, dijamin Indonesia bakal kaya raya
Itulah rumus menggunakan kartu kredit dengan bijak dan tepat. Tak rumit kok jika kita mau sedikit lebih teliti dan disiplin.
Kartu kredit seperti pisau dapur. Jika kita tahu cara memanfaatkannya, sajian makanan akan terlihat nikmat. Tapi bila tidak, jari kita bisa terpotong dan berdarah-darah.
1. Tetapkan bujet
Bujet belanja per bulan harus tersedia agar kita punya patokan untuk mengamankan keuangan. Misalnya pendapatan Rp 10 juta. Sisihkan Rp 4 juta untuk ditabung. Rp 6 juta sisanya bisa dipakai untuk belanja, termasuk dengan menggunakan kartu kredit.
Adapun belanja dengan kartu kredit juga wajib diberi batas. Dalam hal ini bank telah membantu dengan menetapkan limit. [Baca: Limit Kartu Kredit itu Asalnya Dari Mana Sih?]
Tapi sebaiknya kita juga menetapkan limit sendiri di bawah limit dari bank, sehingga lebih berdisiplin dalam menggunakan kartu kredit itu untuk belanja.
2. Pahami syarat dan ketentuan
tumpukan kertas syarat dan ketentuan
Kalau biasanya pagi baca koran, nah, sekarang ganti baca dokumen syarat dan ketentuan biar cepet paham.
Ini yang biasanya luput dari perhatian. Syarat dan ketentuan mutlak dibaca dan dipahami dengan teliti agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari.
Banyak kasus di lapangan pemilik kartu kredit mencak-mencak sampai menulis surat pembaca di media massa karena merasa dibebani “biaya siluman” atas bunga dalam tagihannya. Padahal penghitungan bunga itu sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan bank tersebut. [Baca: 5 Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Terhadap Bunga Kartu Kredit]
Selain itu, pastikan kita mengetahui besaran biaya tambahan yang harus kita bayar, seperti denda keterlambatan, biaya penarikan tunai, dan biaya-biaya lain. Dengan begitu, kita bisa berpikir dua kali sebelum menggunakan kartu kredit untuk keperluan yang mendatangkan biaya tambahan.
3. Sebisa mungkin bayar penuh
Meski ada pilihan membayar minimum tagihan yakni 10 persen dari total tagihan, usahakan membayar penuh tagihan setiap bulan. Ini berguna untuk menjaga cashflow atau aliran masuk-keluar duit di rekening tetap lancar.
Pembayaran minimum menyebabkan datangnya tagihan yang lebih besar pada bulan berikutnya. Soalnya ada bunga yang jika dihitung-hitung lumayan besar juga.
Akan lebih membahayakan kalu setiap bulan membayar jumlah minimum saja. Itu artinya kita sedang menggali kubur sendiri. Pada waktunya kita akan terkubur oleh utang yang terus menumpuk. [Baca: Kebiasaan Bayar Kartu Kredit Bisa Bikin Celaka]
4. Teliti tagihan
tagihan kececeran
Kata orang banyak tagihan banyak rezeki..katanya, lho
Banyak pengguna kartu kredit yang membayar begitu saja tagihan begitu mendapat surat tagihan dari bank. Padahal seharusnya mereka memeriksa dulu tagihan itu. Siapa tahu ada biaya transaksi yang tak kita lakukan tapi dibebankan di tagihan kita. [Baca: Tagihan Bulanan Kartu Kredit: Angka-angka Itu Maksudnya Apa Sih]
Dengan bersikap teliti, kita sekaligus memastikan tidak menjadi korban penyalahgunaan kartu kredit oleh orang lain, terutama pihak internal bank. Jika ada kejanggalan dalam tagihan, segera hubungi bank pada hari itu juga untuk melakukan komplain.
Dont’s alias yang Jangan Dilakukan
1. Membiarkan outstanding balance tak terbayar
Outstanding balance muncul saat kita tak membayar penuh tagihan dalam suatu bulan. Pada bulan berikutnya, akan muncul outstanding balance sejumlah tertentu. Jika pada bulan itu kita lagi-lagi tak membayar penuh, utang ini bakal membengkak di bulan selanjutnya. [Baca: Aduh Masuk Blacklist BI atau Enggak Ya? Kalalu Iya, Gimana Keluarnya?]
Jika kita memang tak bisa membayar penuh tagihan bulan ini, usahakan melunasinya pada bulan berikutnya. Sebab bunga outstanding balance ini bisa tumbuh dengan cepat melampaui limit kartu kredit bila dibiarkan lama tak terbayar lunas.
2. Bertransaksi mendekati limit kartu kredit
Rumus umum menjaga kartu kredit tetap sehat adalah maksimal menggunakan 70 persen dari limitnya. Misalnya limit kartu kredit Rp 10 juta. Usahakan setiap bulan maksimal bertransaksi Rp 7 juta dengan kartu kredit itu.
kartu kredit maxed out
Kartu kredit banyak sama kayak punya istri banyak, harus adil kalau gak mau dibikin ribet
Akan lebih baik lagi jika tidak sampai Rp 7 juta. Ini berguna untuk mencegah terjadinya over limit.
Jika kita misalnya telah memakai Rp 9 juta sebelum tanggal tagihan dan tiba-tiba ada keperluan mendesak yang mengharuskan pemakaian kartu kredit sebesar Rp 2 juta, artinya kita harus melanggar batas kartu kredit. Karena itulah sebaiknya kita tak bertransaksi mendekati limit.
[Baca: Sebelum Mengajukan Kartu Kredit Wajib Banget Ajukan Pertanyaan Penting Ini]
3. Memperlakukannya sebagai dana cadangan
Meski fungsi kartu kredit bisa dijadikan dana cadangan, sebaiknya buang jauh-jauh pemikiran itu. Kartu kredit hanyalah alat pembayaran yang memudahkan transaksi tanpa uang cash.
Jika hendak memakainya untuk keperluan darurat dalam jumlah besar, pastikan bisa melunasinya saat tagihan datang. Jika tak bisa memastikan, lebih baik gunakan pilihan lain, seperti mengajukan kredit tanpa agunan (KTA) ke bank.
4. Malu mengkonsultasikan kesulitan keuangan
Jika kondisi keuangan sedang tak baik sehingga sulit membayar tagihan, tak perlu malu mendatangi bank penerbit kartu kredit untuk berkonsultasi. Pihak bank bisa membantu mengatur rencana pembayaran tagihan lewat negosiasi.
Jika keuangan tengah parah, kita bisa mencari perencana keuangan untuk meminta solusi. Intinya, jika terjadi masalah keuangan yang membuat tagihan tak terbayar, tak perlu malu menceritakan kesulitan itu. Jangan malah menganggapnya remeh dan menutup-nutupi.
meme kabur dari utang
Kalau bisa bayar utang pakai janji, dijamin Indonesia bakal kaya raya
Itulah rumus menggunakan kartu kredit dengan bijak dan tepat. Tak rumit kok jika kita mau sedikit lebih teliti dan disiplin.
Kartu kredit seperti pisau dapur. Jika kita tahu cara memanfaatkannya, sajian makanan akan terlihat nikmat. Tapi bila tidak, jari kita bisa terpotong dan berdarah-darah.
Comments
Post a Comment